Siapa
Yang Bertanggung Jawab ?
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/07/08110131/sungai-sejuta-sampah-dan-kurangnya-kesadaran-warga
Kini
perilaku manusia kian hari semakin tak bisa dikendalikan. Kepedulian terhadap
lingkungan semakin berkurang. Banyak perilaku-perilaku yang merugikan
lingkungan. Walaupun sudah banyak larangan tetapi semua tidak diperdulikan.
Seakan-akan hidup tidak berkelanjutan, tidak memikirkan kelangsungan hidup anak
cucu masa depan. Jika sudah rusak siapa yang akan bertanggung jawab atas semua
ini ? Siapa yang akan memperbaiki dan mengembalikan ke bentuk semula ?
Jawabannya adalah kita sendiri, apakah kita sudah mampu menjaga lingkungan ini
dengan baik, dengan tidak berperilaku buruk seperti membuang sampah
sembarangan, menebang pohon secara besar-besaran, melakukan pemburuan hewan
liar, dan perilaku buruk lainnya.
Apakah kita sudah melakukan kegiatan konservasi hutan,
bersih sungai, atau membiarkan hewan liar tetap hidup di alamnya? Jika memang
belum setidaknya kita bisa mengurangi dengan hal-hal kecil. Memulai untuk
membiasakan diri mencintai lingkungan sekitar. Membuang sampah pada tempatnya,
syukur-syukur mengambil sampah orang lain ke tempat sampah. Apakah sulit untuk
membiasakan perilaku tersebut? Bagi kita yang belum terbiasa pasti sulit,
enggan, bahkan tidak mau.
Meskipun
hanya masalah sepele, membuang sampah kecil seperti bungkus permen atau puntung
rokok sembarangan akan menimbulkan dampak yang besar. Coba mari membayangkan
sebentar, andaikan seratus orang membuang puntung rokok atau bungkus rokok
dalam waktu yang bersamaan dan setiap hari. Sudah berapa banyak sampah yang
dihasilkan selama sebulan, setahun, atau bahkan berjuta-juta tahun kemudian.
Sungguh
sangat disayangkan bumi yang menampilkan keindahan yang tak ada tandingannya
dirusak begitu saja. Kemarin ketika sedang berjalan-jalan di daerah magelang
tepatnya di dataran kaki Gunung Sumbing sempat melihat beberapa sungai di bawah
jembatan yang banyak sekali sampah berceceran. Mayoritas didominasi sampah
plastik yang proses penguraiannya membutuhkan waktu ratusan tahun. Dan kenapa
harus disungai tempat air mengalir ? kenapa juga harus di daerah hilir ? Dampak
dari tindakan tersebut akan memberikan pencemaran di seluruh bagian sungai yang
dialirinya. Ketika musim hujan semua sampah yang ada di aliran sungai akan
terangkut menuju laut dan akhirnya berdampak lagi pada makhluk hidup yang
habitatnya di laut. Laut kini menjadi tempat pembuangan akhir.
Tidak ada
waktu terlambat untuk memulai, cobalah untuk membiasakan diri dari
perilaku-perilaku baik. Mulailah menjaga kebersihan, taati aturan dan
laksanakan. Alam akan diam jika dibiarkan begitu saja tetapi alam akan menangis
jika diperlakukan semena-mena. Jagalah bumi maka bumi akan menjagamu.
SaveEarth!
Karya: Andika Krismondo
No comments:
Post a Comment