Pernahkah kita merasa bahwa bumi semakin tidak nyaman untuk ditempati? Kondisi lingkungan yang semakin kurang mendukung kehidupan, anomali iklim, hingga bencana yang terjadi dimana-mana. Keadaan semacam ini tidak pernah terjadi pada masa lalu, yang kemudian banyak pihak segera menuding adanya kerusakan lingkungan sebagai penyebab munculnya kondisi ini. Akan tetapi bagaimanapun juga semuanya telah terjadi, dan toh degradasi lingkungan apapun bentuknya, muncul pula karena adanya kepentingan manusia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, lebih maju, melalui berbagai upaya modernisasi. Oleh karena itu alangkah lebih bijaksana apabila mulai saat ini kita tanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Bergerak untuk maju dan tidak hanya mengeluh pada keadaan. Hanya melalui kesadaran dari setiap individu sebagai komponen terkecil ekosistem alam maka kita dapat mencegah terjadinya degradasi lingkungan serta sebaliknya memelihara kondisi lingkungan sekitar yang lebih baik.
Untuk mewadahi kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian lingkungan maupun tindakan nyata pelestarian lingkungan sekitar, saat ini telah banyak muncul berbagai organisasi yang bertujuan untuk mengakomodir kegiatan anggotanya dalam bidang tersebut. organisasi ini berdiri dalam berbagai bentuk perkumpulan baik yang bersifat formal maupun non formal yang kesemuanya muncul dari adanya kesadaran dari tiap individu terhadap kondisi lingkungan sekitar, dan kemudian muncul pula kebutuhan adanya wadah yang dapat dijadikan sebagai basis kegiatan seiring dengan dengan semakin meningkatnya kesadaran tersebut. Bentuk perkumpulan yang muncul salah satunya adalah perhimpunan mahasiswa pecinta alam (Mapala).
MPA Mahameru FISE UNY merupakan salah satu organisasi kepecintaalaman dengan kultur konservasi. Dengan kata lain kami memberikan porsi lebih untuk untuk belajar memahami dan melakukan tindakan untuk perbaikan lingkungan sekitar, serta menjadikan konservasi lingkungan sebagai karakteristik bagi MPA Mahameru. Dalam organisasi ini seorang mahasiswa pecinta alam tidak hanya sekedar menikmati alam, akan tetapi melalui aktivitas di lapangan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang telah tertanam dalam diri seorang mahasiswa akan dapat diwujudkan melalui tindakan-tindakan nyata dengan mahameru sebagai pusat perencanaan dan kegiatannya. Menyitir kalimat Adhyaksa Dault dalam pelantikan anggota Vanaprastha di Gunung Lawu “kita hanya setitik air di tengah samudera, tetapi kita telah turut andil membentuk suatu gelombang” tindakan kecil bukan tanpa arti.
(Tulisan ini pernah dimuat di buletin Mahameru Post edisi Februari 2009)
No comments:
Post a Comment