Divisi
arung jeram (rafting) merupakan salah satu devisi yang baru di MPA Mahameru FIS
UNY. Divisi ini diresmikan pada tanggal 13 Februari 2016. Rafting adalah suatu
aktivitas pengarungan bagian alur sungai yang berjeram dengan mengunakan wahana
tertentu. Pengertian wahana berjeram yaitu sarana atau alat yang terdiri dari
perahu karet, kayak, kano dan dayung. Tujuan berarung jeram bisa dilihat dari sisi olah raga, rekreasi
dan ekspedisi. Arung jeram adalah olahraga yang sangat menantang dan memiliki
keseruannya sendiri bila dibandingkan olahraga lain.
Rafting
sebagai olah raga kelompok, sangat mengandalkan pada kekompakan tim secara
keseluruhan. Arung jeram atau rafting adalah olahraga yang menuntut
keterampilan. Untuk itu sangat membutuhkan waktu untuk berkembang. perkembangan
kearah kemampuan yang prima, hanya mungkin apabila mau mempelajari sifat-sifat
sungai, serta bersedia melatih diri di tempat itu. Kecuali perlu mengembangkan
pengetahuan mengenai sifat-sifat sungai, wajib pula berlatih berdayung,
berkayuh disungai. Implikasinya butuh mengembangkan kemampuan fisik, agar
selalu mencapai kondisi seoptimal mungkin. Hal lain yang patut diingat, adalah
berlatih cara-cara menghadapi keadaan darurat di sungai. Hal ini penting untuk
melatih kesiapan, kemampuan, dan kepercayaan diri, apabila memang harus
menghadapinya. Biasanya yang boleh mengikuti rafting di sungai elo Magelang
berumur 7-65 tahun. Dalam satu boat karet berisi 6 0rang+1 orang pemandu.
Lintasan yang harus ditempuh adalah 12 km dengan waktu tempuh kurang lebih 3
jam.
Jumat,
18-19 Maret 2016 MPA Mahameru FIS UNY latihan Arung Jeram di sungai Elo
Magelang kami berangkat dari kampus pukul 19.30, perjalanan menuju kesungai Elo
Magelang mamakan waktu sekitar 2 jam. Sampai di Magelang pukul 21.30. Anggota
MPA Mahameru yang mengikuti latihan kali ini berjumlah 7 orang. Latihan
dibersamai oleh ketua divisi Arung Jeram Dwi Ningsih (Terpal). Sesampainya di
tempat latihan, peserta langsung mendirikan tenda untuk tempat menginap di
sekitar basecamp arung jeram Energi Bumi. Setelah semua persiapan selesai,
pukul 22.30-23.45 dimulai mengenai materi dasar arung jeram yang akan
dipraktekkan keesokan harinya. Pukul 23.45 semua peserta beristirahat dan
tidur.
Sabtu,
19 Maret 2016 Pukul 05.30 setelah semua peserta bangun dan mempersiapkan diri
latihan dimulai. Diawali dengan pemanasan agar pada saat di sungai tidak ada
hal tidak diinginkan. Setelah pemanasan, peserta mengambil peralatan yang akan
dipakai yaitu peralatan pribadi dan kelompok. Peralatan pribadi yang dipakai
diantaranya: pelampung, helm, dan dayung. Sedangkan peralatan kelompok
diantaranya perahu, pompa perahu, throwing bag/tali lempar, dan flip line. Semua
peralatan sudah siap, peserta pun langsung turun ke sungai dengan membawa
perahu secara bersama-sama.
Di
sungai, peserta dilatih materi dasar berupa self rescue, renang jeram, berenang
ke Eddy, membalikkan perahu, teknik dayung, pengarungan, dan lain-lain. Keadaan
sungai pada saat itu arusnya sangat deras karena semalaman banjir. Sungai dengan
keadaan arus yang sangat deras susah untuk berlatih renang jeram dan self
resque, tetapi arus deras sangat cocok untuk berlatih pengarungan. Pukul
06.00-08.30 peserta berlatih materi dasar berupa teknik dayungan, renang jeram,
dan lain-lain, dengan komando dari ketua divisi arung jeram.
Pukul
08.30 peserta beristirahat untuk sarapan pagi sampai pukul 09.10. Setelah itu
kembali lagi turun ke sungai untuk melanjutkan latihan, Latihan hari itu juga
mengenai teknik dayungan skipper,dimana dayungan skipper sendiri berbeda dengan
dayungan biasa karena skipper adalah tujuannya untuk mengarahkan jalannya
perahu. 15 menit peserta dilatih teknik dayungan skipper, lalu pukul 09.30
peserta memulai pengarungan ke sungai Elo sejauh 12 Km dengan targer pukul
13.00 sudah sampai di pemberhentian akhir/finish.
Peserta
memulai pengarungan dengan dipandu oleh Terpal. Halangan demi halangan,
berbagai macam jeram telah dilewati. Banyak hal yang bisa di dapatkan selama
pengarungan ini, selain penerapan teknik dasar secara langsung, juga dari
peristiwa-peristiwa yang terjadi seperti perahu tersangkut di batu, ada salah
satu peserta yang jatuh dari perahu ketika melewati jeram yang besar, dan lain
sebagainya. Dari kejadian tanpa di rencanakan itulah peserta menjadi tahu dan
belajar, dituntut untuk berfikir cepat, apa yang harus dilakukan, bagaimana
melakukannya.
12
Km telah terlewati, pukul 12.30 peserta sudah sampai di pemberhentian
akhir/finish. Sembari menunggu jemputan mobil untuk membawa perahu dan peserta
ke basecamp, peserta beristirahat dan melakukan evaluasi latihan pada hari itu.
Pukul 13.00 mobil pun datang, dan langsung menuju ke basecamp. Pukul 13.20
peserta sudah sampai di basecamp kembali, menata semua peralatan, dan bersiap
untuk packing serta bersih diri. Latihan pun telah selesai, pukul 15.00 peserta
kembali ke rumah masing-masing.